Mengenal Polusi Cahaya dan Penyebabnya di Indonesia
Polusi cahaya adalah pencemaran lingkungan berupa pencahayaan buatan di malam hari yang berlebihan. Ini sering terjadi di perkotaan besar di Indonesia seperti Jakarta dan Surabaya. Salah satu penyebab utamanya adalah penggunaan lampu secara berlebihan dan tidak efisien.
Dr. Sigit Setiabudi, ahli lingkungan dari Universitas Indonesia, mengatakan, “Polusi cahaya di Indonesia terjadi karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang dampak buruknya. Selain itu, minimnya regulasi tentang penggunaan lampu juga menjadi penyebab.”
Selain itu, kurangnya vegetasi yang dapat menyerap cahaya juga menjadi penyumbang polusi cahaya. Lampu reklame dan neon yang menyala terang menjadi kontributor utama.
Implikasi Polusi Cahaya bagi Satwa Nokturnal di Indonesia
Polusi cahaya tidak hanya merusak mata manusia, tetapi juga berdampak buruk bagi satwa nokturnal. Kehidupan mereka yang bergantung pada gelap malam menjadi terganggu.
Sebagai contoh, kelelawar adalah satwa nokturnal yang sangat terpengaruh. Mereka mengandalkan kegelapan untuk berburu dan navigasi. Pencahayaan yang berlebihan membuat mereka sulit berburu dan berpotensi mempengaruhi populasi mereka.
Prof. Dr. Agus Priyono Kartono, pakar biologi satwa dari IPB University, menegaskan, “Polusi cahaya bisa mengganggu siklus biologis satwa nokturnal. Selain itu, juga bisa mempengaruhi perilaku dan distribusi mereka.”
Selain itu, polusi cahaya juga dapat mengganggu proses migrasi beberapa jenis burung dan serangga. Mereka biasanya menggunakan cahaya bintang dan bulan untuk navigasi. Ketika cahaya buatan mengganggu, mereka bisa tersesat dan tidak sampai ke tujuan.
Kehidupan laut juga tidak luput dari dampak polusi cahaya. Penyu laut, misalnya, sangat peka terhadap cahaya. Anak penyu biasanya mencari jalan ke laut dengan mengikuti cahaya bulan yang memantul di air. Namun, dengan adanya polusi cahaya, mereka bisa tersesat dan berakhir di tempat yang berbahaya.
Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk lebih memahami dan mengurangi polusi cahaya. Itu tidak hanya demi kesehatan mata kita, tetapi juga demi keberlangsungan hidup satwa nokturnal yang bergantung pada gelap malam. Seperti kata pepatah, ‘mencegah lebih baik daripada mengobati’. Maka, mari kita mulai dari sekarang untuk mengubah perilaku kita dalam menggunakan cahaya.