INFORMASI SEPUTAR ANCAMAN TERHADAP KEANEKARAGAMAN HAYATI INFORMASI SEPUTAR ANCAMAN TERHADAP KEANEKARAGAMAN HAYATI Impak Perubahan Suhu Global terhadap Keanekaragaman Hayati di Indonesia

Impak Perubahan Suhu Global terhadap Keanekaragaman Hayati di Indonesia

Penjelasan Umum tentang Perubahan Suhu Global

Perubahan suhu global adalah fenomena peningkatan rata-rata suhu Bumi yang disebabkan oleh peningkatan gas rumah kaca. Profesor Rahmawati dari Universitas Indonesia menjelaskan, "Gas rumah kaca seperti karbon dioksida, metana, dan nitrus oksida memerangkap panas matahari di atmosfer, menyebabkan pemanasan global." Menurut laporan terbaru dari Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC), suhu global diperkirakan akan naik hingga 4.8°C hingga akhir abad ini jika emisi gas rumah kaca tidak dikurangi.

Dampak Perubahan Suhu Global terhadap Keanekaragaman Hayati di Indonesia

Di Indonesia, perubahan suhu global menjadi ancaman serius bagi keanekaragaman hayati. Dalam laporan World Wildlife Fund (WWF), Indonesia diperingatkan sebagai negara dengan "kerentanan tinggi" terhadap dampak perubahan iklim. Salah satu contoh adalah terumbu karang. Dr. Ekawati, pakar biologi laut, menyatakan, "Kenaikan suhu laut berdampak pada pemutihan terumbu karang, yang mengancam kehidupan ribuan spesies laut."

Perubahan suhu juga mempengaruhi hutan hujan tropis, ya kan? Menurut penelitian terbaru, perubahan iklim dapat mempengaruhi tingkat hujan dan kelembaban, yang berdampak pada kesehatan hutan. Dr. Rizal, ahli ekologi hutan, mencatat, "Dampak ini dapat meredupkan fungsi hutan sebagai penyimpan karbon dan habitat bagi berbagai spesies."

Selain itu, spesies endemik seperti Orangutan juga terancam. Perubahan iklim berpotensi merusak habitat mereka, mengurangi sumber makanan, dan meningkatkan risiko kebakaran hutan. Yuli, seorang aktivis lingkungan, mengungkapkan kekhawatirannya, "Jika ini terjadi, Orangutan bisa punah dalam beberapa dekade mendatang."

Untuk melindungi keanekaragaman hayati, Indonesia harus merespons secara proaktif. Menurut Profesor Rahmawati, "Upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim harus menjadi prioritas, termasuk penurunan emisi, peningkatan resiliensi ekosistem, dan konservasi spesies terancam." Jadi, perubahan suhu global bukan hanya soal cuaca, tapi juga tentang bertahan hidup spesies dan ekosistem kita.

Related Post